Kamis, 06 Oktober 2011

syarat kuliah di jerman


Step by step kuliah ke Jerman  

Saya yakin banyak diantara rekan-rekan yang ingin sekali merasakan kuliah di luar negeri, merasakan atmosfer yang sedikit berbeda dengan di Indonesia, bertemu dengan banyak orang dengan banyak bahasa dan budaya. Memiliki pengalaman internasional, dan berniat menjelajahi Eropa nan eksotis. Tapi masih bingung mau mulai dari mana, mau ke warnet atau baca di internet juga malas, makannya banyak pertanyaan yang mutar-mutar ga jelas di dalam kepala. Persis kayak saya dulu..
Karena malam ini saya ga ngapa2in, ya sudah, bikin info-info kecil ini aja dengan bahasa yang ga terlalu formal, mudah2an bisa satu atau dua orang yang tertarik ke Jerman kalau baca tulisan ini dan mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Aamiin…Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya selama medio 2008 – 2009 akhir, kalau ada yang lebih expert atau saya yang ketinggalan Informasi, monggo di koreksi..:-).
Dulu saya saking giatnya hampir 8 jam setiap hari di depan Internet selama 6 bulan buat nyari2 info tentang ke Jerman dan Eropa secara keseluruhannya, karena tidak ada yang ngasih tahu saya apapun tentang kuliah di luar negri, yang saya tau waktu itu hanya kuliah di Jerman tidak terlalu mahal dan bisa juga kerja Part time kalau sebagai student di sana. Akhirnya dengan modal berani saya datang ke Jerman, tanpa ada sanak saudara atau siapapun yang ada hubungan keluarga di benua biru ini..trus step2 yang krusialnya untuk kesana ada disini…
Pertama kali,…Nyari2 Info di Internet, baca2 blog2 mahasiswa yang kuliah di Jerman, Swedia, Inggris, Belanda, Prancis, kirim applikasi ke Universitas yang ditaksir, dapat LoA (Letter of Acceptance), Kursus bahasa sebentar di Goethe Bandung tahun 2009, mengurus Visa di Kedutaan Jerman, dapat Visa student setelah menunggu 3 minggu, beli tiket Emirates Jakarta-Duesseldorf, Pulang ke Padang dulu liat Vespa dan Ortu, balik lagi ke bandara Seokarno Hatta, naik Pesawat gede Boeing 737 (masih kampungan),  7 jam kemudian Transit di Dubai (foto2..sedikit norak), 8 jam kemudian nyampe di Duesseldorf (Salju, 2 Celcius, Schock..biasanya liat ombak di pantai sekarang liat salju yang putih….hehehe
Jerman saat ini sangat membuka diri untuk mahasiswa asing yang ingin melanjutkan pendidikannya di Jerman. Dapat dilihat dari uang kuliah yang di bebankan kepada mahasiswa, semua mahasiswa di pukul rata dalam urusan membayar uang kuliah, tidak ada perbedaan antara orang jerman sendiri dengan orang asing yang ingin kuliah di Jerman. Jerman merupakan kekuatan ekonomi nomor 3 terkuat di Dunia dan  memiliki hak paten nomor 3 terbesar di dunia setalah US dan Jepang (data 2009). Teruji dalam bidang Riset dan applikasi ilmunya ke kehidupan sehari-hari. Awalnya saya tertarik ke Jerman adalah :
  1. Uang kuliahnya relatif terjangkau untuk kalangan Indonesia. Selain jurusan MBA, Bisnis atau untuk Profesional, uang kuliah di jerman paling mahal Cuma 715 Euro ( sudah termasuk Semester Tiket, yang dapat digunakan sebagai tiket transportasi di beberapa daerah alias kita tidak perlu bayar lagi kalau mau naik Trem, Bus, atau kereta Regional Express atau kita cuma membayar 205 Euro saja persemester (sama dengan cuma bayar tiket semester saja) seperti di Negara bagian North Rhein Westfalen. Di Univ Duisburg Essen ada kelas Internasional buat bidang Engineering (http://www.uni-due.de/ise/), berpusat di  kampus Duisburg dan mulai semester depan Winter 2011, kami cuma di bebankan membayar 215 euro saja (uang tersebut gunanya untuk mendapatkan tiket semester, supaya gratis naik transportasi sana-sini). Sisa uang yang di tabung kayaknya mau di pakai ke Old Trafford buat nonton Manchester United:-)..impian dari SD..;-)
  2. Universitas dan Fahchochschule atau FH (mirip Politeknik di Indonesia) di Jerman sangat banyak, sekitar 355 Universitas dan Fachhochschule yang tersebar di 165 kota di seluruh Jerman.  Hampir semuanya Univ atau FH negri. Sekitar 13.500 bidang study pun bisa dipilih. Jadi peluang diterima di salah satu Institusi pendidikan di Jerman sangat besar kalau memenuhi syarat..!
Pertama kali ada baiknya mengetahui tentang daftar Univ dan FH di seluruh Jerman(http://www.holderied.de/DeutscheHochschulen.html) supaya lebih familiar nantinya. Di link tersbut ada sekitar 300an Institusi pendidikan. Kalau ga percaya silahkan hitung sendiri ya.;-). Tau DAAD kan?..diDAAD(http://www.daad.de/deutschland/hochschulen/00413.en.html)  juga banyak info tentang beasiswa dan pilihan bidang study yang sesuai dengan kemampuan dan cita-cita. Kalau ingin lebih detail tentang bidang studi yang di inginkan boleh kok di urut berdasarkan ranking Univ di Jerman(http://www.daad.de/deutschland/hochschulen/hochschulranking/06543.en.html?module=Fach&show=subjects).
Setiap Universitas di Jerman di jamin mutunya. Ga ada Universitas atau FH yang kelas toko2an. Setiap Institusi pendidikan di jamin mutunya  oleh pemerintah Jerman. Jadi mau kuliah di Universitas atau FH yang ada di desa atau di kota besar pun, mutunya tidak jauh berbeda. Maaf, intronya terlalu panjang, Cuma buat serba serbi aja..
Step 1. Cari kampus, jurusan yang sesuai dengan kemampuan, bidang dan minat
Kalau teman2 belum tau bidang apa saja yang mau di ambil di Jerman?..coba kunjungi dan baca link berikut.
Kalau sudah menguasai seluk beluk tiga website diatas saya jamin tidak akan kebingungan lagi alias tidak banyak pertanyaan yang mendasar. Boleh kembali dengan pertanyaan yang lebih spesifik ;-) .
Saya dulu mengumpulkan hampir 30 kampus dari daratan Eropa, mulai dari Swedia, Jerman, Norwegia, Inggris, Belanda, Prancis, Denmark, Belgia dan Scotlandia. Saya masuk ke dalam website Fakultas dan kemudian Jurusannya. Lalu download semua brosur yang berbentuk pdf, bisa juga menyimpan halaman dalam bentuk web. Downloadlah semua bahan yang berhubungan dengan jurusan kita misalkan : silabus dan isi perkuliahannya. Agar nanti bisa mempertimbangkan tentang arah keilmuan. Trus, coba liat apa saja persyaratan yang harus di lengkapi untuk mengirimkan applikasi ke Universitas. Beberapa Universitas ada yang mendaftar melalui Online, ada juga yang mengiirm applikasi melalui surat ( kalau dari Indonesia ke Jerman dulu via POS Indonesia, biayanya 25 US dollar). Trus ada juga Universitas yang pendaftarannya melalui Uni Assist(semacam agen yang di tunjuk Universitas untuk mengelola applikasi pelamar=http://languages.uni-assist.de/english.html).
Kalau jurusan yang kita  inginkan memang harus melalu Uni Assist proses pendaftarannya, maka..68 uero harus siap dikucurkan untuk biaya satu applikasi, setiap tambahan satu appliaksi lagi harus di tambah lagi 15 euro. CMIIW ;-)
Apa saja file2 yang perlu di persiapkan?..
1. TOEFL Internasional and IELTS
Universitas di jerman sekarang hanya mengakui TOEFL Internasional misal IBT, CBT. Walaupun masih ada Universitas yang bisa menerima Toefl Institusional. Tapi yang terakhir tidak saya sarankan untuk dikirimkan ke Universitas. Bagaimana cara mendapatkan TOEFL?..klik http://www.ets.org/toefl… Tapi kalau mau aman ya sepertinya harus punya IELTS sih..apa ya IELTS itu:http://www.britishcouncil.de/e/english/ielts.htm?..Untuk ikut ujian IELTS atau TOEFL , kalau ga salah bayar US $ 150.
Beberapa bidang Master untuk jurusan Teknik atau Ekonomi di Jerman kadang mensyaratkan GRE, atau GMAT(http://www.ets.org/gre) sebagai tambahannya. Nah apa lagi ini?..Untuk mengintip apa itu GRE atau GMAT coba kunjungi website Uda Salman Khan di webistenya  yaituKhanacademy(http://www.khanacademy.org/gmat). Kalau kuliah Bachelornya dulu dalam bahasa Inggris, dengan menujukan bukti, kita tidak perlu lagi mengirimkan sertifikat TOEFL atau IELTS.
2. Kemampuan bahasa Jerman
Hidup di Jerman tanpa kemampuan bahasa Jerman sedikitpun, bakalan banyak menemui kesulitan dan kebingungan. Semua surat-surat dalam bahasa Jerman, informasi-informasi dalam bahasa Jerman, TV semuanya di dubbing pakai bahasa Jerman, orang2 jarang yang mau ngomong bahasa Inggris, nyari kerja student juga susah kalau ga bisa bahasa Jerman ;-P pokokny bahasa jerman wajibb buat di pelajari, minimal tingkat A1 atau setar dengan 250 jam pelajaran. Dimana tempat kursusnya?..
Saran saya di Bandung aja,lebih adem, ga banyak macet, dekat pusat kota, distro dll..di Goethe Bandung sebelah kantor posnya Bandung atau kalau yang ingin diGoethe Jakarta/Goethe Centrum Surabaya  yang lebih gede juga terserah.
3. Surat rekomendasi
Bagi pelamar yang mau melanjutkan studi master di Jerman, kayaknya harus melampirkan surat rekomendasi dari 2 orang dosen sewaktu Bachelor dulu. Satu dosen yang jadi pembimbing skripsi dan dosen yang kenal dengan kita. Kalau ga kenal mana mau ngasih rekomendasi..hehehe
contoh lainnya banyak bisa di cari di Om Google. Supaya ada bayangan aja, isi kayak apaan.
Yang krusial Cuma 2 point di atas sih…yang lain nyusul aja..
4. CV
Curricullum vitae lebih baik di buat dalam versi Eropa.silahkan klikhttp://europass.cedefop.europa.eu/europass/home/vernav/Europass+Documents/Europass+CV.csp
5. Application Form
Lengkapi dan isi semua appliaction formnya dengan jelas. Kalau Universitas yang kita tuju menyediakan beasiswa, bisanya ada lampiran form scholarship juga yang harus di isi. Jadi memang harus  jeli dan banyak melihat-lihat informasi yang tersembunyii di balik website-website Universitas tersebut.
6. Ijazah
Ijazah SMA dan Sarjana sebaiknya di terjemahkan kedalam bahasa Jerman, karen dulu saya diminta menunjukan ijazah dalam bahasa Jerman. Mungkin beberapa kampus berbeda, tapi biar lebih aman, ga ada salahnya sedia paying sebelum hujan, kalau kata pepatah. Yang menterjemahkan pun harus yang tersumpah dan diakui kedutaan Jerman. Nyarinya dimana ya?..ini gan..cekidot..http://www.jakarta.diplo.de/contentblob/903852/Daten/833808/download_uebersetzerliste.pdf
Di Jerman tidak harus mencari professor pembimbing terlebih dahulu jika ingin melanjutkan Master. Tidak seperti di Jepang, disini kuliah berbasis kelas, seperti halnya kuliah Bachelor di Indonesia, setelah selesai kuliah baru bisa mengajukan thesis. Mencari Professornya pas udah kuliah di Jerman aja, yang penting kirim applikasi, diterima..beress…
Step 2. Kirim Applikasi
 Setelah melengkapi semua persyaratan dan applikasi telah dikirim baik via Online ataupun dalam bentuk surat, maka kita perlu menunggu untuk datangnya LoA atau Zulassung. Dulu saya mendapat LoA Cuma dalam 3 minggu. Beberapa jurusan ada yang lebih lama lagi. Biasanya kalau semua syaratnya lebih di atas rata-rata, biasanya lulus di Universitas atau di FH Jerman. Yang perlu di ingat benar adalah batas pengiriman applikasi, kalau mau masuk Summer semester 2012 (bulan April 2012), maka deadline applikasi adalah 15 Januari 2012, sedangkan untuk Winter semester 2011 deadlinenya 15 Juli 2011.
Step 3. Tunggu LoA
 Proses mendapatkan LoA bisa memakan waktu hingga 8 minggu paling lama, dulu saya di kirimi email, bahwa saya diminta menunggu 4 sampai 8 minggu. Ternyata cuma dalam 3 minggu saya mendapat LoA dari Jerman.
Step 4. Membuka Account Bank di Jerman
Setelah mendapat LoA dari Uni atau FH di Jerman,langkah berikutnya adalah:
Membuka rekening student di sebuah bank di Jerman, bank yang di tunjuk kedutaan adalah Deutsch Bank.
Caranya adalah : pertama pergi ke kedutaan Jerman di Jakarta, lalu mengisi form yang sudah disediakan di ruangan tersebut, berikut membawa semua berkas2 seperti Ijazah, pasport, foto, LoA (Zulassung). Sebelumnya kita harus meminta form dulu ke Deutsch bank di Jerman, kirim saja email ke Deutsche Bank di Jerman bahwa kita mau membuka rekening di Jerman atas nama student. Ini alamat emailnya db.student@db.com
Kemudian kita akan dikirimi dokumen-dokumen ke alamat email kita. Isi lengkap semua dokumen atau formulir tersebut dan kemudian diserahkan ke bagian kedutaan untuk di legalisir. Formulir yang telah di legalisir di kedutaan kemudian kita kirim via pos ke Jerman sesuai dengan alamat yang dituju. Harus menunggu beberapa hari, seingat saya dulu sekitar 10 hari. Lalu saya menerima email konfirmasi dari Deutsche Bank Hamburg bahwasanya mereka telah menerima surat permohonan saya, mereka telah membuak account bank untuk saya dan saya dikirimi beberapa file yang isi pokonya adalah kita harus mentransfer uang jaminan kita sebesar 8050 euro ke rekening kita di Jerman. Uang yang 8050 euro tersebut nantinya akan kita gunakan untuk keperluan kehidupan kita sehari-hari. Uang tersebut tidak akan di potong atau di apa-apakan sama Deutsche Bank disana. Setelah uangnya ditransfer dari rekening di Indonesia ke rekening di Jerman, maka beberapa hari kemudian kita menerima surat bahwasanya proses telah berhasil dan kita telah membuka account di Bank Jerman. Proses transfernya bisa dengan menggunakan Western Union, saya menyarankan Western Union karena prosesnya lebih cepat dan aman. Cuma dalam beberapa jam uang telah bisa di transfer dan sampai di Jerman. Uang yang mau dikirimkan ke account di Jerman, sebaiknya disimpan di dalam tabungan bank yang di Indonesia saja (misal di Bank Mandiri, BCA atau bank lainnya yang memilik kerja sama dengan Western Union). Nanti pas sampai di bank bilang saja sama Teller bank tersebut bahwa kita mau mengirimkan uang dari Indonesia ke rekening kita di Jerman. Nanti jumlah uang yang ditulis di slip pengiriman dalam bentuk Euro, supaya nanti di konversi sendiri pada nilai tukar kurs Rupiah ke Euro pada saat itu.
Nahhh….Syarat utama buat mengajukan Visa 2 surat ini…
  1. LoA (Zulassung) dari Universitas atau FH
  2. Surat konfirmasi dari Deutsche Bank bahwa kita memang punya uang di Deutsche bank Jerman.
kalau pengurusan account student tergantung bank di Jerman  bisa 3 minggu cukup kok..
1. Kirim dokumen yang telah di legalisir di kedutaan ke bank Jerman
2. Tunggu surat/email dari Bank jerman tentang nomor rekening kita di jerman
3. Transfer uang ke Jerman
4. Tunggu email/surat menyatakan bahwa uang kita telah masuk di account jerman
5. Surat/email yang diterima pada point 4 lah yang sangat penting..
begitu kira2….paling tidak point 1-3 masing butuh satu minggu/5 hari kerja di jerman..belom lagi kalau ada hari libur di jerman..;-)
Step 4. Mengurus Visa ke kedutaan
Dengan membawa dua surat sakti diatas kita baru bisa mengapply visa ke Jerman, selain membawa Passport, Ijazah dan surat2 lain yang dianggap perlu.
Jangan lupa membawa uang sebesar satu juta untuk membayar biaya visa, kalau ga salah Cuma 60 euro = 750.000 rupiah.
Dahulu sewaktu saya mengajukan visa tidak ada wawancara sama sekali karena bule kedutaan kasihan melihat saya yang meninggalkan kampung halaman pagi hari, dan sorenya gempa besar 7,8SR  terjadi di Pariaman-Sumbar pada Oktober 2009. Efeknya masalah visa jadi gampang, dan saya dikira melarikan diri ke Jerman karena takut gempa di Padang :-) ;-) ;-) . Tapi sebenarnya ada beberapa juga yang diwawancarai apalagi yang mau Studienkolleg di Jerman.
Step 5. Menunggu Visa.
Setelah mengajukan permohonan visa sebaiknya berdoa agar masalah visa tidak di perpanjang atau berbelit-belit jadinya. Saya dulu mendapatkan visa hanya dalam waktu 3 minggu saja, semua tergantung kepada kota tempat kita dimana mau melanjutkan studi, karena saya pertama kali tinggal di Kota Essen, NRW. Dan kebetulan Auslandebehoerde (semacam kantor Imigrasi bagi orang asing) di kota Essen baik, maka visa saya bisa cepat dikabulkan. Pernah ada teman mengajukan visa di sebuah kota di NRW, setelah 9 minggu baru di kabulkan permohonan visanya atau malangnya bisa ditolak.. semakin kesal and ga sabaran kan?..:-)
Biasanya nanti dihubungi melalaui telefon atau melalui email, di kasih tau di email bahwa Visa sampeyan udah selesai, mohon di jemput…kira2 isinya pokonya begitu.
Step 6. Dapat Visa Schengen
Setelah mendapatkan visa maka?..langkah ke Jerman cuma masalah tiket pesawat saja. Sebelum berangkat sebaiknya menghubungi PPI (persatuan pelajar Indonesia) yang berada paling dekat dengan kota kita tinggal, atau minta bantuan siapa yang bersedia menjemput kita nanti pas baru datang di jerman. Bisa juga join di milisnya atau ikut di facebook groupnya. Pokoknya kalau baru pertama kali datang ke Jerman apalagi ga bisa bahasa Jerman, sedikit pusing deh atau bisa malah bisa nyasar kemana mana. Kadang ilmu SKSD (sok kenal sok dekat) diperlukan juga disini..hehehe….Untuk mendapatkan info yang lebih lengkap, mohon tulisan ini dibaca di PC ;-) dengan mengklik link2 yang telah di berikan.;-)
mulai Winter semester ini seluruh Univ atau FH di propinsi NRW cuma bayar 210 euro perseemester..uangf kuliah telah di hapuskan, dan 210 itu berfungsi sebagai tiket transportasi, dan berlaku di seluruh wilayah NRW…
kalau soal biaya hidup :

Biaya hidup di Jerman 2010  

Saya pernah ditanyai oleh beberapa rekan-rekan di Indonesia yang mau melanjutkan studi mereka di Jerman mengenai biaya kehidupan sehari-hari di Jerman. Menurut saya relatif untuk menentukan berapa banyak dan pasti kepingan euro yang mesti di belanjakan setiap bulan. Mungkin banyak sekali blog-blog yang membahas topik seperti ini yang dapat kita temui dengan mengetik kata kuci di Om Google, maka kita akan menemukan hasilnya. Trus apa kualifikasi saya sehingga berani membuat tulisan ini?..saya tidak mendapat pendidikan khusus untuk mendapatkan informasi ini. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi sendiri, diskusi dengan teman-teman dan beberapa info yang saya baca di internet ataupun dari sumber-sumber lain yang bersangkutan dengan topik ini.
1. Perumahan
Tempat tinggal dan alamat yang jelas merupakan hal mutlak bagi setiap individu di Jerman, hal ini berguna untuk mendaftar di Auslandebehoerde (Kantor imigrasi) bagi mahasiswa asing, tanpa alamat dan tempat tinggal yang jelas kemungkinan akan mendapat masalah dalam pengurusan Visa atau segala macam yang berhubungan dengan keimigrasian. hal ini berguna juga ketika membuka rekening di Bank Jerman, maka surat menyurat akan dikirmkan ke alamat yang bersangkutan.
Apartemen single room untuk seorang mahasiswa disini biasa disebut Wohnung/Studentenwohnheim/Studentenwerk. Dalam kalimat berikutnya akan kita sebut STW (singakatan StudenTenWerk) begitu saya menyebutnya. Harga sewa STW tergantung kepada luas kamar, lokasi, fasilitas, WC, kamar mandi sharing atau sendiri dan tergantung Universitas yang menyediakan. Studentenwerk umumnya kepunyaan Universitas, seperti tempat saya tinggal sekarang di Sudentenwerk Sommerburg kepunyaan Univ Duisburg Essen. Harga sewa perbulan berkisar dari 185 -240 euro perbulan. Mungkin di Univ Bochum atau TU Dortmund bisa berbeda lagi harga sewanya. Tidak seperti apartemen  Universitas di Inggris yang sewanya dihitung perminggu seperti buku yang pernah saya dapatkan dari University of Manchester tahun lalu. Yang jelas dengan harga 200 euro sudah bisa mendapatkan sebuah kamar dengan luas 14m2 atau lebih. Hal ini tidak berlaku sepenuhnya di kota-kota besar seperti Hamburg, Munchen, Stuttgart, Frankfurt atau Berlin. Bisa jadi harganya sedikit berbeda dan lebih mahal karena mereka kota-kota besar di Jerman.
Dalam memilih studentenwerk terdapat beberapa pilihan juga, apakah sharing dengan beberapa mahasiswa lainnnya atau cuma dengan seorang atau 2 orang mahasiswa. Biasanya harga sharing dengan 1 atau 2 orang mahasiswa lebihsedikit mahal, seperti yang pernah saya alami ketika beru tiba di Jerman. Saya sharing dengan dua orang mahasiswa lain dengan memiliki satu dapur, 2 WC dan 1 Kamar mandi. Harga sewa perbulannya sebesar 220 euro ditambah uang listrik sebesar 18 euro. Jadi totalnya sebesar 238 euro perbulan.
Tipe single room yang sharing dengan 4 atau lima mahasiswa dengan 1 WC, 1 dapur, 1 kamar mandi. Harga untuk single room ini berkisar 185-210 euro perbulan dan tidak perlu lagi membayar uang tambahan listrik.
Tipe single room yang memiliki kamar mandi, WC dan dapur sendiri.  Harga sewa kamar ini berkisar diatas 220-250 euro perbulan. Kamar ini cocok buat seseorang yang tidak mau diganggu atau ingin kesendirian yang lebih. Secara umum sewa apartemen di tempat saya tinggal sekarang di Essen Propinsi Nord Rhein Westfalen berkisar 185 euro-250 euro.
Kamar di Studentenwerk Uni Duisburg Essen -Essen
2. Asuransi
Asuransi merupakan hal yang wajib bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Jerman. Asuransi juga syarat yang digunakan untuk mencari pekerjaan sampingan sebagai student nantinya. Menurut sepengetahuan saya, asuransi di Universitas Duisburg Essen ada dua asuransi yaitu Teka dan AOK. Mahasiswa dapat memilih asuransi mana yang mereka pakai, saya tidak tahu pasti keunggulan dan kelemahan masing-masing asuransi. Yang pasti premi perbulan yang harus di bayar adalah sebesar 64,66 euro jika telah terdaftar sebagi student. Biasanya langsung ditarik dari tabungan mahasiswa setiap awal bulan. Saya tidak tahu jenis asuransi2 yang lain yang digunakan oleh student Universitas lain. Sebelum terdaftar sebagai student atau masih harus mengikuti Studienkolleg atau kursus wajib bahasa, biasanya digunakan asuransi perbulan seperti Care Concept dengan biaya perbulan tergantung jenis tanggungan yang dipilih, harga premi minimal untuk Care Concept adalah  29 euro perbulan.
3. Makanan
Menemukan makanan halal bagi yang Muslim tidak terlalu susah di dapatkan di Jerman, karena banyak toko-toko Turki yang menjual makanan, daging, ayam yang halal. Disini juga tersedia toko-toko Asia, India, Arab dll. Harga beberapa lauk pauk juga tidak terlalu banyak perbedaan dengan di Indonesia.
Contoh :
Ayam                        : 3-5 euro/kg
Daging                       : 3-7 euro /kg
Beras                         : 0,8 – 1 euro/kg
Kentang                   : 1 euro/2kg
Susu                           : 0,5 euro/ liter
Pisang                       : 0,9 euro/kg
Harga-harga makanan lain seperti roti, kue, jus,muniman kaleng, coca cola, coklat, saus sambal, saus tomat, sayur-sayuran dapat ditemukan di Supermarket serba ada seperti LIDL, REWE, EDEKA, Netto dll. Harganya juga tidak berbeda jauh di Indonesia malahan pada musim-musim diskon harga makanan disini bisa lebih murah dari pada di Indonesia.
Kalau merasa rindu dengan kondisi kos sewaktu di Indonesia, saya biasa membeli mie Indofood di toko Asia dengan harga 0,45 euro perbungkus. Atau jika ada teman ke Belanda saya menitip untuk dibelikan mie Indofood, bumbu2 Indonesia tempe ataupun tahu yang harganya sedikit lebih murah dari pada di kota Essen.
Biaya untuk makan sebulan berkisar sebesar 70-150 euro perbulan. Tergantung apakah sering atau tidak makan diluar. Sebagai perbandingan, makan di Mensa (cafetaria kampus) minimal 2 -4 euro sekali makan. Jika makan dirumah taau membawa nasi dan lauk dari rumah mungkin paling banyak sekitar 0,8-1 euro sekali makan. Kalau memang keuangan lagi mampet biasanya disiasati dengan membikin nasi goreng dengan modal 2 telur dan sambal ulek yang mudah didapatkan di toko Asia. Harga telur per 10 biji sekitar 1,3 euro-1,8 euro tergantung jenis telurnya. Sekali makan di restoran misal di Mc Donald atau KFC sekitar 6-8 euro dan bagi yang ingin mencoba Doner Turki bisa mendapatkannya dengan harga 3-5 euro per porsi.
4. Transportasi
Transportasi di jerman saya pikir masih yang terbaik di Eropa. Akses transportasi bisa sampai kedaerah-daerah terpencil karena hampir semua jalan di Jerman telah di aspal. Transportasi juga tepat waktu dan dilengkapi dengan jadwal yang telah tersedia di Fahrplan (jadwal perjalanan). Untuk di daerah Ruhr Gebiet bisa menemukan contoh Fahrplan online disini. Sebagai student di propinsi Nord Rhein Westfalen tidak perlu lagi memikirkan biaya transportasi setiap hari, karena umumnya student di Universitas-Universitas besar mendapatkan Semester tiket. Semester tiket bisa digunakan bepergian dengan bebas di seluruh daerah propinsi NRW kecuali naik kereta cepat seperti ICE, IC dan kereta khusus. Jadi jika menjadi student di propinsi NRW tidak perlu lagi membeli tiket bis atau kereta atau trem. Dengan membayar 200 euro persemester bisa bebas mengelilingi kota-kota di propinsi NRW bahkan tiket ini berlaku sampai ke kota-kota  di Belanda seperti Venlo, Enschede. Walaupun ke Venlo harus menambah Zusatz Tiket sebesar 2,6 euro. Di propinsi lain juga berlaku hal demikian seperti yang saya ketahui di propinsi Hessen dan beberapa propinsi lainnya sesuai dengan kebijakan pemerintah propinsi masing-masing. Jadi untuk gaya hidup normal sebagai mahasiswa Indonesia biaya yang dibutuhkan perbulan adalah sekitar 400-550 euro.
Strassen Bahn (Trem) di Koeln
Penulis menetap di kota Essen dan sedang study tentang Energy Environment di Univ Duisburg Essen
itu untuk wilayah Universitas Duisburg, dan kota Essen. …yang wajib di bayar tiap bulan ya…
Perumahan 200 euro
Asuransi 87 euro
Internet flat rate 16 MBpS 15 euro
telefon flat rate 15 euro..
selebihnya, makan dan jalan2 atau hura2 tergantung kita aja..

3 komentar:

  1. permisi om ,,,
    Fachhochschule itu apa ya,,???

    BalasHapus
  2. Permisi, mau tanya, kalau untuk syarat lain ? Misal nilai rata" pelajaran Indonesia yg umum untuk scholarship jerman.
    Untuk dapet scholarship di jerman susah tak ?
    Dan, setelah lulus, apakah kita ditarik pemerintah jerman untuk kerja disana, atau bisa bebas cari kerja sendiri ?

    Terimakasih
    Maaf, banyak tanya

    BalasHapus
  3. kak sya mau tanya. saya kelas 2 smk jurusan accounting. universitas jerman dimana aja ya kak yang ada program finance atau business ? saya udah cari website dimana2 tapi cuma ketemu frankfrutt. boleh kasih saran kak ? link nya ajaaa deh... makasih :)

    BalasHapus